Kualitas Udara di Jogja Kembali Memburuk: Pemerintah Imbau Masyarakat Lakukan Ini

Kabar kurang baik datang dari Yogyakarta. Setelah sempat membaik, kualitas udara di Jogja dilaporkan kembali memburuk. Peningkatan kadar polutan, terutama particulate matter (PM) 2.5, menjadi perhatian serius karena dampaknya terhadap kesehatan masyarakat. Pemerintah daerah pun mengeluarkan imbauan agar masyarakat melakukan langkah-langkah pencegahan untuk meminimalisir risiko terpapar udara yang tidak sehat ini.

Data dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat menunjukkan adanya tren peningkatan indeks standar pencemaran udara (ISPU) dalam beberapa waktu terakhir. Meskipun secara umum masih berada dalam kategori sedang, namun peningkatan ini patut diwaspadai. Beberapa faktor disinyalir menjadi penyebab memburuknya kualitas udara, mulai dari kondisi musim kemarau yang cenderung meningkatkan produksi debu halus, hingga aktivitas pembakaran sampah yang masih terjadi di beberapa wilayah. Volume kendaraan bermotor yang tinggi di jam-jam sibuk juga turut berkontribusi terhadap emisi gas buang yang mencemari udara Jogja.

Memburuknya kualitas udara dapat membawa dampak negatif bagi kesehatan, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan penderita penyakit pernapasan. Paparan jangka pendek dapat menyebabkan iritasi pada mata, hidung, dan tenggorokan, batuk, serta sesak napas. Sementara paparan jangka panjang berisiko meningkatkan terjadinya infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), asma, bronkitis, bahkan penyakit kardiovaskular.

Menyikapi kondisi ini, pemerintah daerah Jogja mengimbau masyarakat untuk melakukan beberapa tindakan pencegahan. Salah satu imbauan utama adalah menggunakan masker, terutama saat beraktivitas di luar ruangan, terutama pada jam-jam dengan lalu lintas padat atau di wilayah yang terpantau memiliki kualitas udara yang kurang baik. Penggunaan masker dapat membantu menyaring partikel-partikel berbahaya yang terhirup.

Selain itu, pemerintah juga mengimbau masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan jika tidak mendesak, terutama bagi kelompok rentan. Jika harus beraktivitas di luar, disarankan untuk menghindari area dengan tingkat polusi tinggi. Penting juga untuk menjaga kesehatan tubuh dengan mengonsumsi makanan bergizi, istirahat yang cukup, dan minum air putih yang banyak guna meningkatkan daya tahan tubuh terhadap dampak buruk polusi udara. Pemerintah juga menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam menjaga kualitas udara.

Related Posts