Yogyakarta, atau Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), memiliki peran yang signifikan dalam sektor pertanian, termasuk produksi jagung. Meskipun tidak mendominasi skala nasional, produksi jagung di Jogja memiliki karakteristik dan potensi yang patut untuk disoroti. Memahami dinamika produksi jagung di wilayah ini penting untuk melihat kontribusi lokal terhadap ketahanan pangan regional dan nasional.
Data terkini menunjukkan bahwa luas panen dan produksi jagung pipilan di DIY mengalami fluktuasi. Pada tahun 2024, luas panen tercatat sekitar 37,547 ribu hektare dengan produksi mencapai 189,378 ribu ton. Meskipun angka ini menunjukkan penurunan dibandingkan tahun sebelumnya, sektor jagung tetap menjadi bagian penting dari lanskap pertanian Jogja.
Kabupaten Bantul dikenal sebagai salah satu sentra utama produksi jagung di DIY. Pemerintah Kabupaten Bantul bahkan menargetkan luas tanam jagung hingga 5.196 hektare pada tahun 2025. Produktivitas panen jagung di Bantul juga cukup menggembirakan, dengan rata-rata mencapai sekitar 9 ton per hektare di beberapa wilayah. Petani di Bantul menunjukkan semangat yang tinggi dalam mengembangkan tanaman jagung, bahkan melakukan panen perdana di lahan non-sawah.
Selain Bantul, wilayah lain di Jogja seperti Gunungkidul juga memiliki potensi pengembangan jagung. Pemerintah Kabupaten Gunungkidul aktif menyalurkan bantuan benih jagung untuk meningkatkan produktivitas petani. Potensi lahan pasir pantai di wilayah selatan Jogja, seperti di Kabupaten Kulon Progo, juga tengah dieksplorasi untuk pengembangan tanaman jagung.
Upaya Peningkatan Produksi Jagung di Jogja:
Berbagai upaya terus dilakukan untuk meningkatkan produksi dan produktivitas jagung di Yogyakarta, antara lain:
- Penggunaan Benih Unggul: Pemerintah daerah mendorong petani untuk menggunakan benih jagung hibrida unggul yang memiliki potensi hasil panen lebih tinggi.
- Penerapan Sistem Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT): Sosialisasi dan pendampingan petani dalam menerapkan praktik pertanian yang baik dan efisien terus digalakkan.
- Pengelolaan Lahan Marginal: Pemanfaatan lahan-lahan marginal seperti lahan pasir pantai menjadi fokus pengembangan untuk memperluas areal tanam jagung.
- Dukungan Pemerintah: Pemerintah daerah dan pusat memberikan bantuan berupa benih, pupuk, serta pelatihan kepada petani jagung.
- Pemanfaatan Teknologi: Pengenalan teknologi pertanian modern diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas.